
Purwakartaupdate.com, Purwakarta – Kreativitas dalam bertani kini semakin beragam, salah satunya melalui teknik hidroponik.
Di Purwakarta, inovasi ini berhasil dikembangkan oleh Eni Lestiorini, warga Malangnengah Wetan RT 14 RW 10, Kelurahan Nagritengah, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, seorang penggiat lingkungan yang telah menekuni dunia pertanian selama lebih dari satu dekade.
Salah satu faktor yang mendorong Eni Lestiorini, pelopor hidroponik di Purwakarta, menekuni dunia pertanian modern adalah keresahannya terhadap dampak pestisida kimia semprot.

Menurutnya, penggunaan bahan kimia berlebih dalam pangan sangat berisiko bagi kesehatan, terutama bagi perempuan dan anak-anak.
“Dari berbagai seminar yang saya ikuti, banyak kasus penyakit seperti kanker serviks, miom, dan kista yang ternyata berkaitan erat dengan makanan yang terpapar pestisida,” ujar Eni saat dihubungi Purwakarta Update melalui aplikasi perpesanan WhtasApp, Kamis (28/8/2025)

Keresahan itu semakin diperkuat dengan kondisi lingkungan perkotaan yang makin panas dan gersang akibat alih fungsi lahan hijau menjadi perumahan maupun perkantoran.
Ia pun prihatin melihat anak-anak zaman sekarang yang semakin jauh dari sayuran.
“Saya miris, anak-anak sudah jarang suka makan sayur, bahkan banyak yang tidak tahu seperti apa kangkung atau bayam itu. Dari situlah saya ingin mengedukasi mereka kembali,” tambah Eni.
Dari Kebutuhan Pribadi Menjadi Gerakan Masyarakat

Eni mulai menanam sayuran hidroponik di depan rumahnya pada 2014, sekadar untuk kebutuhan keluarga.
Namun antusiasme masyarakat Purwakarta terhadap sayuran sehat membuatnya semakin bersemangat. Perlahan, ia pun dikenal sebagai salah satu pelopor hidroponik di Purwakarta.