“Waktunya sibuk melayani pembeli, jadi saya beli yang sudah jadi saja,” ungkapnya
Momen arus mudik dan balik tahun ini, sambung Ujang penjualan peuyeum meningkat tiga kali lipat jika dibandingkan 2018 lalu.
“Kalau 2020 dan 2021 jangan ditanya lagi, penjualan anjlok banget, saya pun nyaris bangkrut,” celoteh Ujang.
Kembali diperbolehkan mudik tahun ini seolah masyarakat bebas tanpa banyak larangan atau penyekatan, sehingga mereka leluasa pulang kampung atau berwisata.
“Penjualan peuyeum kembali ramai, sektor ekonomi pulih kembali karena banyak para pemudik atau wisatawan yang membeli peuyeum,” kata Ujang.
Sementara, salah seorang pemudik, Aldi Maulana mengaku sengaja berhenti untuk membeli Peuyeum Bendul untuk oleh-oleh setelah berwisata di Purwakarta.
“Saya beli Peuyeum Bendul 2 kilogram dan colenak satu bungkus untuk oleh-oleh ke Jakarta,” ujar pria asal Cianjur itu.(Gin)
