
Purwakarta Update | Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Purwakarta telah menjalankan sejumlah program pelatihan kerja bagi masyarakat. Sejumlah program pelatihan ini pun telah berjalan dan diikuti oleh sejumlah pencari kerja.
Kadisnakertrans Kabupaten Purwakarta, Didi Garnadi mengatakan, program pelatihan kerja ini disiapkan sebagai upaya untuk menekan angka pengangguran di Kabupaten Purwakarta. Pasalnya, hingga saat ini angka pengangguran di Kabupaten Purwakarta tergolong tinggi yakni 49.927 orang atau 10,7 persen dari jumlah angkatan kerja.
“Kalau melihat prosentase memang masih cukup tinggi ya. Dari data yang kita punya berdasarkan data BPS jumlahnya sebanyak 438.371 orang Naker. Sementara angka pengangguran dikisaran 10,7 % dari total angkatan tenaga kerja yang mencapai 438.371 atau ada sekitar 49.927 orang Naker yang belum punya pekerjaan tetap (nganggur),” katanya, Selasa (15/11/2022).
Dikatakannya, terdapat dua jenis pelatihan kerja yang dilakukan yakni dari Disnakertrans Kabupaten Purwakarta dan juga pemerintah pusat.
Adapun program pelatihan kerja dari Disnakertrnas Kabupaten Purwakarta ini mulai dari pengolahan ikan, fillet welder pengelasan, menjahit pakaian dengan mesin, desain grafis madya, perawatan AC split, digital marketing, dan pemeliharaan kendaraan ringan sistem injeksi.
Tak hanya itu, pembangunan instalasi listrik bangunan sederhana, mengerjakan finishing dengan teknik semprot, plate welder dan servis sepeda motor injeksi.
Didi menyebutkan, program pelatihan kerja dari pemerintah pusat mulai dari pelatihan ternak domba, budidaya jamur, kacang saca inchi, IT support software, konten kreator, pembuatan roti dan kue, house keeping.
“Dan program pelatihan yang sedang dan akan berjalan menjelang akhir tahun 2022 yaitu pelatihan barista, menjahit, pengelolaan sampah, design grafis, konten kreator,” katanya.
Program pelatihan kerja ini disambut antusias oleh masyarakat Kabupaten Purwakarta. Diharapkan para pencari kerja setelah mengikuti program pelatihan ini bisa memiliki daya saing dan terampil dalam bekerja.
“Dengan pelatihan yang kita laksanakan itu diharapkan menghasilkan tenaga trampil yang punya daya saing dan tidak terbelenggu hanya mencari kerja diperusahaan-perusahaan yang terbatas. Ini salah satu solusi yang kami upayakamn untuk menekan dan mengurangi angka pengangguran tersebut,” pungkas Didi. ***