
Bukan tanpa alasan dirinya menitipkan hal ini, karena dalam perjalanannya, Kota Bandung banyak melahirkan gagasan-gagasan besar baik di level nasional maupun internasional. Sebagai salah satu contohnya, Kota Bandung menjadi saksi lahirnya Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Ir Sukarno pada 1927.
“Kenapa pesan itu penting? Karena dari air tanah, udara di sinilah salah satu lahir semangat memerdekan. Lahir semangat melawan ketidakadilan, lahir semangat-semangat datang dari mereka-mereka yang tercerahkan oleh kota tercinta ini. Dan tidak hanya di level nasional, melintasi batas-batas Internasional,” jelas Ridwan Kamil
“PNI dilahirkan tahun 27 di Kota Bandung dideklarasikan di Jalan Dewi Sartika menjadi semangat bapak/ibu duduk seperti ini. Mendeklarasikan sebuah platfom jika ingin memerdekan melawan ketidakadilan harus berserikat berkumpul dengan satu tujuan,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Ridwan Kamil, Bandung memiliki cerita sendiri bagi lahirnya ide marhaenisme, di mana saat itu Presiden pertama Indonesia yakni Ir Sukarno terinspirasi dari sosok Marhaen.
Istilah marhaen sendiri melahirkan gagasan bahwa tidak boleh bagi para pengambil keputusan untuk tidur nyenyak selama masih banyak rakyat yang berada di garis kemiskinan. Istilah ini terus diperjuangkan Bung Karno hingga ke akar rumput masyarakat Indonesia.