
PURWAKARTAUPDATE – Dengan nada tinggi dan sedikit marah, Kabid Trantibumas Satpol PP Purwakarta, Teguh Juarsa meminta agar anggotanya yang positif narkoba untuk dipecat.
Hal itu ia katakan saat dimintai keterangan soal adanya dua orang Oknum anggota Satpol PP Purwakarta yang ditangkap Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polres Purwakarta setelah menggunakan narkoba di area lingkungan Pemda Purwakarta baru-baru ini.
Alih-alih mendapatkan informasi yang jelas dari pejabat setingkat Kepala Bidang, wartawan Purwakarta Update malah mendapatkan respon yang kurang baik saat melakukan konfirmasi melalui telepon.
“Ramaikan saja! Kalau bisa pecat!” katanya dengan nada tinggi saat dikonfirmasi Purwakarta Update, Jum’at (21/7/2023).
Dan, seketika langsung menutup teleponnya tanpa memberikan informasi yang jelas kepada Purwakarta Update.
Diketahui, Satres Narkoba Polres Purwakarta menangkap dua orang oknum anggota Satpol PP Purwakarta, satu orang oknum pegawai Setda Purwakarta, dan dua orang masyarakat sipil yang diduga menggunakan narkoba di dekat kantor Bupati Purwakarta.
“Kejadian pekan lalu pada Rabu (12/7/2023) malam,” kata Kepala Satuan Narkoba Polres Purwakarta, Budi Suheri, dikutip dari Idn Times Jabar.
Penangkapan itu menindaklanjuti laporan warga yang mencurigai adanya gerak-gerik sekelompok orang yang diduga menggunakan narkoba di dekat kantor Bupati Purwakarta.
Saat dilakukan penangkapan, petugas tidak menemukan barang bukti narkoba dari tangan para pelaku. Akhirnya petugas melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku dan didapati positif menggunakan narkoba jenis sabu.
Saat ini, kelima pelaku sedang direhabilitasi di Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Karawang untuk memulihkan ketergantungan menggunakan narkoba.
Kejadian penangkapan ini menjadi “coreng hitam” di muka Bupati Purwakarta. Karena tiga dari lima orang pelaku penyalahgunaan narkoba tersebut adalah Oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Purwakarta.
Hal ini mendapat tanggapan dari salah seorang tokoh pemuda di Purwakarta.
Mang Dhena, Sekjen Asosiasi Remaja dan Pemuda Masjid Al-Ishlah (ARMADA) mengatakan kejadian ini tentu saja sangat memalukan.
“ASN yang seharusnya memiliki persona yang baik di mata masyarakat, malah kedapatan menggunakan narkoba. Apalagi kalau narkobanya digunakan di area kantor Bupati Purwakarta, itu tentu saja sama dengan mencoreng muka Bupati Purwakarta,” ujarnya.
Dia menghimbau, agar Aparat Penegak Hukum dan Badan Narkotika Nasional segera melakukan tes urine kepada seluruh ASN di Purwakarta.
“Agar kejadian serupa tidak terulang lagi, lebih baik seluruh ASN dilakukan tes urine. Karena kalau ada lagi kejadian yang sama, akan menambah coreng hitam pada wajah Purwakarta Istimewa ini,” tutupnya.