
“Dia lihai memaksimalkan potensi motor dan menutupi kelemahannya. Dia juga sangat konsisten, ini spesial,” imbuhnya.
Pada M1 untuk pertama kalinya sejak 2012, prioritas utama Dovizioso adalah memahami apa yang diperlukan untuk menjadi cepat di Yamaha.
Dengan Quartararo satu-satunya pembalap M1 yang finis di sembilan besar sejak keluarnya Maverick Vinales dari Austria, teknik pembalap Prancis itu menjadi perhatian khusus.
Dovi juga merasakan keahlian menonjol dari cara balap sosok yang identik dengan nomor #20 ini.
Keahlian tersebut adalah pengereman dan tikungan masuk yang kebetulan juga merupakan area keunggulan Francesco Bagnaia atas rekan-rekan pembalap Ducati lainnya.(suara.com)