
Senada dengan itu, Udin, Ketua RT 24 sekaligus ketua panitia penyelenggara acara menambahkan, bahwa santunan bukan hanya tentang bantuan materi, tetapi bentuk kasih sayang.
“Santunan ini bukan sekadar pemberian materi, tapi bentuk kasih sayang dari lingkungan agar anak-anak dan kaum dhuafa kita tumbuh dengan semangat, harapan, dan rasa dihargai,” ungkapnya.
Acara berlangsung khidmat dan penuh kehangatan. Selain penyerahan santunan, kegiatan juga diisi dengan doa bersama, tausiyah singkat, dan ramah tamah antara warga serta anak-anak yatim dan dhuafa.
Dengan semangat gotong royong dan kepedulian sosial, warga RW 08 di Kelurahan Purwamekar membuktikan bahwa nilai-nilai kemanusiaan masih hidup dan tumbuh di tengah masyarakat.
Santunan ini menjadi simbol bahwa dalam kebersamaan, selalu ada harapan bagi masa depan anak-anak bangsa. (*)