Dari Trotoar Rusak hingga Catcalling: Tantangan Pejalan Kaki di Indonesia

Trotoar Rusak (Foto: dok. KOMPAS)

Purwakartaupdate.com – Label sebagai negara yang paling malas untuk berjalan kaki dinobatkan kepada negara Indonesia. Kebanyakan masyarakatnya lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi ketimbang berjalan kaki ketika mereka ingin bepergian, meskipun jarak yang ditempuh tidak begitu jauh.

Hal ini sangat disayangkan, karena sebenarnya berjalan kaki memiliki banyak dampak baik. Namun hal ini juga tidak dapat sepenuhnya disalahkan kepada masyarakat di negara Indonesia. Karena terdapat berbagai faktor yang membuat sebagian besar dari mereka enggan untuk berjalan kaki.

Infrastruktur yang Tidak Ramah Pejalan Kaki

Baca Juga:  Salut! Abah Arya Bisa Nyabit Rumput dengan Mata Tak Melihat

Salah satu penyebab utama rendahnya minat berjalan kaki di Indonesia adalah buruknya infrastruktur bagi pejalan kaki. Banyak trotoar yang tidak layak digunakan, retak, berlubang, atau bahkan dipenuhi oleh pedagang kaki lima dan kendaraan yang parkir sembarangan.

Lebih parah lagi, tidak jarang trotoar justru dijadikan jalur alternatif oleh pengendara motor untuk menghindari kemacetan, membuat pejalan kaki semakin tidak memiliki ruang yang aman.

Di kota-kota besar seperti Jakarta, infrastruktur dan transportasi umum memang mengalami kemajuan. Namun, kondisi ini belum merata di seluruh Indonesia.

Baca Juga:  Keistimewaan Ibadah Sunnah di Bulan Muharram, Bacaan Niat Puasa Tasu'a dan Asyura