
Ofi menambahkan, Pemkab membuka ruang kolaborasi dengan pihak ketiga melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR) guna memperluas jangkauan program.
“Kami berharap dana yang disediakan APBD makin banyak sehingga lebih banyak masyarakat yang bisa terbantu. Selain APBD, kita juga harus sekreatif mungkin mencari CSR, seperti dari BJB dan Baznas,” pungkasnya.
Program “Imah Alus” bukan sekadar renovasi fisik, tetapi juga mencerminkan semangat gotong royong dan pelestarian budaya lokal.
Harapannya, rumah-rumah hasil bedah ini tidak hanya layak huni, tetapi juga membangkitkan kebanggaan warga terhadap identitas Purwakarta sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. (red)