
“Dari kaca mata provinsi kami tentunya melakukan pembinaan dan melakukan dorongan-dorongan termasuk insentif anggaran dalam bentuk bantuan keuangan melalui nilai-nilai prestasi dari kota dan kabupaten yang melaksanakan reformasi birokrasi,” ucapnya.
Mal pelayanan publik, lanjut Ridwan Kamil, diharapkan menjadi bukti bahwa negara hadir untuk masyarakat dalam hal melayani.
“Jika dulu harus ketok pintu di banyak alamat, banyak tempat, sekarang cukup datang ke satu tempat untuk melakukan pelayanan-pelayanan, sehingga ini menjadi contoh, bahwa negara hadir kepada masyarakat,” ungkapnya.
“Sehingga saya titip semangat melayani itu harus menjadi sebuah kekuatan untuk ASN,” tandasnya.***