
Menutup pidatonya, Dedi menekankan bahwa kepemimpinan bukanlah soal pencitraan atau masa jabatan, melainkan soal warisan nilai dan dampak jangka panjang.
“Saya memimpin bukan untuk pujian, bukan untuk dua periode. Kepemimpinan harus meninggalkan legacy, harus ada jejak yang bisa dikenang,” tegasnya. (red)