
Camat Bungursari, Wawan Darmawan, menyampaikan bahwa program ini dirancang untuk memberikan kemudahan bagi seluruh desa di wilayahnya.
“Ada sekitar 10 desa di Kecamatan Bungursari yang menjadi target pelayanan. Dengan sistem jemput bola seperti ini, masyarakat tidak perlu lagi ke kabupaten, cukup datang ke lokasi yang telah kami tentukan,” katanya.
Namun ia juga mengakui adanya tantangan, terutama bagi warga yang bekerja di sektor industri.
“Kami mohon maaf apabila ada keterbatasan pelayanan, khususnya bagi warga yang sulit meninggalkan pekerjaan. Tapi ke depan, kami akan cari skema pelayanan yang lebih fleksibel,” jelasnya.