
Menurutnya, bambu mampu menyerap karbon dioksida lima kali lebih baik dibanding tanaman biasa, sekaligus berperan penting dalam mencegah erosi.
“Bambu bukan hanya menjaga keseimbangan alam, tetapi juga membuka peluang ekonomi kreatif. Melalui pengolahan yang tepat, bambu dapat menjadi sumber kehidupan yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Abang Ijo.
Ia juga menekankan keberadaan Arboretum Bambu Linuhung di Purwakarta sebagai sarana pendidikan dan konservasi. Tempat ini, kata dia, penting untuk memperkenalkan berbagai jenis bambu kepada generasi muda sekaligus menjadi pusat pembelajaran lingkungan.
“Mari kita belajar dari pohon bambu. Ia kokoh, bermanfaat, dan berguna bagi banyak orang. Dengan semangat itu, saya berharap masyarakat Purwakarta dapat bersama-sama menjaga kelestarian bambu demi keberlangsungan hidup,” tambahnya.







