
“Kami siapkan lahannya, ilmunya, bibitnya, dan pupuknya. Tapi kami butuh jaminan pasar. Kami berharap Kementerian Pemasyarakatan bisa menjadi mitra strategis agar hasil pertanian warga dan mantan warga binaan bisa terserap dengan baik,” jelasnya.
Menurutnya, langkah ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan daerah, tetapi juga menjadi sarana rehabilitasi dan pemberdayaan bagi warga binaan setelah selesai menjalani masa hukuman.
“Jika kolaborasi ini terwujud, maka Lapas tidak hanya menjadi tempat pembinaan, tapi juga pusat pemberdayaan manusia yang siap kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang berguna,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Purwakarta yang baru, Nizan Muhammi, A.Md.P., S.H., menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan program pembinaan serta memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah.