
“Alhamdulillah, hari ini kita panen dengan alat bantuan dari Kementerian Pertanian. Mesin ini baru datang dua bulan lalu, dan petani bisa meminjamnya secara gratis!” ungkap Hadi.
Ia memprediksi puncak panen raya di Purwakarta terjadi pada pekan kedua September, dengan total produksi padi sudah menembus sekitar 170 ton.
Hadi optimistis produksi tahun ini surplus berkat peningkatan areal tanam dan pengawasan ketat bersama Kementan.
Dengan hadirnya teknologi pertanian modern, Purwakarta membuktikan komitmennya untuk memperkuat sektor agraris.
Combine harvester bukan sekadar alat, melainkan simbol perubahan dan harapan bahwa swasembada pangan dapat tercapai serta kesejahteraan petani semakin meningkat. (red)