Aa Komara juga mengutip firman Allah dalam Surat An-Nisa ayat 59, “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.” Ia menekankan bahwa selama pemimpin berjalan di koridor kebaikan dan bekerja nyata untuk rakyat, masyarakat seyogianya mendukung mereka.
Lebih lanjut, Aa Komara menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan, keamanan, dan keramahan Purwakarta. “Akan sangat ironis jika Purwakarta disebut ‘Istimewa’, tetapi lingkungannya masih kumuh dan pemudanya terlibat dalam hal-hal negatif seperti tawuran. Oleh karena itu, substansi dari kegiatan ini adalah untuk membentuk karakter dan meneguhkan makna ‘ISTIMEWA’ agar benar-benar membumi dan dirasakan dalam kehidupan sehari-hari,” tutup Aa Komara.
Harapan untuk IRF di Masa Depan
Sementara itu, Ketua GPHP, Azis Agustiana, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kesuksesan IRF 2025.
“Kami berharap IRF tahun depan dapat berjalan lebih optimal dan memberikan dampak nyata bagi perubahan karakter masyarakat Purwakarta menjadi lebih religius, kreatif, dan inovatif, serta semakin ISTIMEWA di mata Sang Maha Pencipta, Allah SWT.”
IRF 2025 menjadi bukti bahwa kebersamaan dan kepedulian dapat menciptakan perubahan positif bagi masyarakat. Ramadan menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai kebaikan dan membentuk karakter unggul yang akan terus menginspirasi generasi muda Purwakarta di tahun-tahun mendatang. (*)