
Melalui program ini, para siswa diajarkan untuk memilah sampah dari rumah, terutama sampah plastik, dan mengolahnya menjadi bahan bangunan alternatif dalam bentuk ecobrick.
Menteri LHK mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah nyata pendidikan karakter lingkungan sejak dini. Dalam kesempatan tersebut, para pejabat kementerian juga melihat langsung hasil karya siswa berupa kursi dari ecobrick yang digunakan di lingkungan sekolah.
“Inisiatif seperti ini harus terus dikembangkan. Anak-anak tidak hanya belajar, tapi juga membentuk karakter peduli lingkungan sejak dini,” ujarnya.
Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein menyampaikan bahwa solusi utama dari persoalan sampah adalah perubahan pola pikir masyarakat.
Menurutnya, penting untuk tidak hanya fokus pada kebiasaan membuang sampah, tetapi juga pada upaya mengurangi dan memanfaatkannya kembali.