
Ia menambahkan, melalui kegiatan seperti festival literasi, pihaknya ingin membiasakan masyarakat—terutama generasi muda—agar memiliki tradisi membaca di kehidupan sehari-hari.
“Kita ingin semua kalangan, baik pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umum, terbiasa membaca. Karena dari membaca, seseorang bisa menjadi tahu, mampu, bahkan mandiri,” tambahnya.
Dalam penyelenggaraan festival ini, Dinas Arsip dan Perpustakaan menggandeng berbagai pihak, mulai dari penerbit buku, komunitas literasi, pegiat cagar budaya, hingga TPBIS.
Beberapa penerbit bahkan menghibahkan buku-buku untuk dibagikan gratis kepada pengunjung.







