
“Saya berharap dia berubah. Selama ini susah bangun, suka begadang, merokok. Ya, walaupun nakal, tetap anak saya,” ungkapnya dengan suara bergetar.
Program ini merupakan gagasan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebagai bagian dari upaya pemerintah provinsi untuk membangun karakter generasi muda yang mengalami masalah perilaku. Gelombang kali ini merupakan yang kedua, setelah gelombang pertama pada awal 2025 lalu mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein menyatakan antusiasme masyarakat sangat tinggi terhadap program ini. Bahkan, menurutnya, jumlah pendaftar selalu melebihi kuota.
“Banyak yang daftar, tapi harus seleksi ketat. Kami pastikan siswa dan orang tuanya benar-benar siap, baru kita kirim ke Rindam,” jelas pria yang akrab disapa Om Zein.
Dalam gelombang kedua ini, sebanyak 19 siswa berasal dari Purwakarta, sementara sisanya berasal dari Subang dan Karawang. Selama tiga pekan ke depan, mereka akan digembleng dengan materi disiplin, wawasan kebangsaan, serta pelatihan fisik dan mental di bawah pembinaan militer.(*)