
“Di SMPN Satap 1 Parungbanteng guru yang berstatus ASN ada 3 orang, sementara Guru Tidak Tetap (GTT) berjumlah 7 orang. Sedangkan di SDN 1 Parungbanteng guru berstatus ASN ada 2 orang, CPNS 3 orang GTT ada 6 orang dan 1 Kepala sekolah. Hampir 70 persen guru berada di luar kecamatan Sukasari,” jelasnya.
Unan berharap, pemerintah dan pihak terkait melirik bagaimana keadaan ataupun sekolah di SDN dan SMPN Satap 1 Parungbanteng ini.
“Kami butuh perhatian untuk dunia pendidikan yang selayaknya seperti apa. Kami sangat berharap perhatian pemerintah, agar dunia pendidikan di sini yang bisa dibilang Papua nya Kabupaten Purwakarta lebih maju,” harap Unan.
Unan dan guru lainnya berharap ada motor dinas dari pemerintah untuk guru di perbatasan yang sesuai dengan medan jalan dan kondisi geografis.
“Kalo motornya sesuai medan, mungkin tidak terlalu kerepotan, kadang motor saya sering mogok, maklum udah tua dan sering ke bengkel,” ungkap Unan sambil tersenyum.(Gin)







