
Menurut Alfi, maggot yang diberi makan sampah organik, seperti sisa makanan, akan berkembang biak dan mengubahnya menjadi produk bernilai ekonomis, seperti pakan ternak dan pupuk organik.
“Maggot menjadi solusi yang efisien dan ramah lingkungan dalam mengelola sampah makanan,” jelasnya.
Dalam program Zero Food Waste ini, lanjut Alfi, para peserta didik tidak hanya belajar tentang proses penguraian sampah organik, tapi juga mendapatkan pengalaman langsung dalam menciptakan produk yang bermanfaat.
“Anak-anak diajarkan untuk memanfaatkan sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat, sehingga mereka lebih peduli dengan lingkungan,” lanjut mahasiswa UPI Purwakarta itu.
Alfi mengungkapkan, dalam mengimplementasikan program Zero Food Waste, pihaknya melibatkan berbagai stakeholder, termasuk Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) Dian Anyar Ciseureuh yang sejalan dengan tujuan utama program ini, yaitu mengurangi sampah makanan yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).