Para Santri Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Bojong Budidaya Melon Jenis Inthanon

Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien, Ustad Agus Aliyudin saat memanen Melon. (Jabarnews)

Ia menyebut, untuk permodalan ini berasal dari pinjaman Bank Indonesia, kemudian peran Pondok Pesantren Al-ittifaq sendri yakni edukasi dan pemasaran hasil dari pertanian.

Dari luas lahan garapan yang ada, lanjut dia, pihaknya menanam sebanyak hampir 1000 pohon buah melon jenis Inathon dengan menggunakan sistem greenhouse.

“Saat panen dari 1000 pohon melon ini menghasilkan 850 buah yang masuk kategori buah bagus dan manis atau standar. Kemudian yang masuk SOP Pondok Pesantren Al-ittifaq ada 650 buah. Karena kita bermitra, jadi buah yang masuk SOP Al-ittifaq kita jual ke sana. Lalu sisanya di jual ke masyarakat sekitar, santri dan wali santri,” jelasnya.

Baca Juga:  English Time Championship 2025 Purwakarta Bangun Generasi Percaya Diri

Untuk harga melon ini, kata ustad Agus, dijual seharga Rp.35 ribu rupiah hingga Rp.40 ribu rupiah per 1 kepala.

“Per 1 kepala untuk melon ini kita jual Rp.35 ribu rupiah ke pondok pesantren Al-ittifaq. Nah untuk di jual ke masyarakat sekitar, santri dan wali santri sama juga kita jual segitu,” ucap ustad Agus.

Ia berharap kedepan dapat mengembangkan budidaya melon tersebut dengan menambah luas lahan garapan untuk wahana pembelajaran para santri, dalam menunjang program kemandirian pesantren.

Baca Juga:  Workshop Literasi Bertajuk 'Purwakarta Makin Cakap Digital' Sukses Digelar di Jatiluhur