Sekilas Catatan Tentang IPM Pendidikan Kabupaten Purwakarta

Tidak bisa. Di waktu yang sama, ada peran lingkungan terdekat anak-anak kita. Sebut saja, keluarga di lingkup rumah. Kemudian, lingkungan tetangga yang hadir di sekitar kehidupan si anak.

Semua pihak harus bersatu-padu bersama dalam visi investasi pendidikan anak-anak. Mengerahkan daya maksimal sesuai dengan kapasitas masing-masing.

Pemerintah (tanpa kecuali Pemerintah Daerah) perlu mengalokasikan dana se-optimal dalam ikhtiar merealisasikan angka HLS. Pun, pihak keluarga dan masyarakat perlu menciptakan ekosistem yang tepat agar anak-anak bisa terus bersemangat menempuh pendidikan hingga jenjang yang diharapkan dalam HLS.

Baca Juga:  Para Santri Pesantren Hidayatul Mubtadi'ien Bojong Budidaya Melon Jenis Inthanon

Pada akhirnya, perlu diingat bahwa salahsatu variabel penentu gerak negara dan bangsa di kemudian hari ini adalah modal intelektual (intelectual capital). Tanpa kapasitas ‘necara’ intelektual yang memadai, akan berat rasa-rasanya perjalanan yang ditempuh. Salah satunya; sulit bersaing karena ketinggalan kemampuan adaptasi yang niscaya memerlukan kapasitas nalar dari setiap diri pribadi.

Bagaimana? Atau, jangan-jangan, pendidikan masih dipandang urusan ‘ala kadar’ saja? Kalau begitu; ngeri, sih!

Tulisan ini sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Baca Juga:  Adab Dan Kejujuran!, Irma Silviani: Itu Yang Kami Khawatirkan Pada Generasi Masa Depan

Penulis: Widdy Apriandi (Direktur Eksekutif Lingkar Studi Pembangunan Purwakarta Sekaligus Mahasiswa Pasca-Sarjana IPB)