
“Ini adalah awal untuk ekosistem Esports di Purwakarta mulai berkembang, apalagi dengan adanya dukungan langsung dari pihak sekolah,” ungkap Randy, pelatih ekstrakurikuler Esports SMAN 3 Purwakarta.
“Namun, sayangnya di Purwakarta sendiri kompetisi antar-SMP masih belum tersedia. Harapannya ke depan bisa bertahap dibangun agar ekosistem Esports pelajar makin hidup dan kompetitif,” tambahnya.
Esports tak lagi sekadar permainan, tetapi telah menjadi industri yang menjanjikan, baik dari sisi karier maupun prestasi.
Dengan langkah SMAN 3 ini, diharapkan paradigma terhadap Esports sebagai bagian dari kegiatan pendidikan dapat bergeser ke arah yang lebih positif dan terstruktur.







