
“Kami merasa perlu meluruskan informasi yang berkembang agar tidak menimbulkan kegaduhan. Seluruh pemangku kepentingan dari lingkungan sekitar sekolah kami undang, khususnya warga yang tinggal dalam radius 200 hingga 300 meter, untuk mendapatkan klarifikasi faktual,” ujar Husni.
Dalam forum tersebut, para Ketua RT dan RW dari lingkungan terdekat SMPN 3 menyampaikan bahwa semua warga mereka yang mendaftar ke SMPN 3 telah diterima, dan tidak ada satu pun yang ditolak sebagaimana yang disebutkan dalam unggahan viral tersebut.
“Semua anak warga kami diterima. Bahkan tidak ada yang menggunakan surat domisili fiktif seperti yang dituduhkan,” tegas para Ketua RT dari wilayah tersebut.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata pengunggah video viral tersebut bukan warga lingkungan sekitar sekolah.