
Setelah pelaku curanmor tersebut diamankan, lanjut dia, lalu petugas kepolisian mengevakuasi ke RSUD Bayu Asih Purwakarta untuk mendapatkan pertolongan medis.
“Anggota kami langsung mengamankan pelaku dan membewanya ke RSUD Bayu Asih Purwakarta untuk lakukan pemeriksaan medis terhadap luka-luka yang diakibatkan amukan masa,” Jelas Suparlan.
Setelah mendapatkan perawatan medis, lanjut Kapolsek, nyawa pelaku tidak bisa diselamatkan karena pendarahan di otak yang diakibatkan dihakimi oleh masa.
“Waktu dibawa ke rumah sakit itu pelaku masih hidup dan sempat mendapatkan perawatan medismedis di RSUD Bayu Asih Purwakarta. Karena pendarahan di otak akibat amukan massa akhinya pelaku tidak dapat tertolong dan meninggal dunia,” ucap Suparlan.
Dengan adanya kejadian tersebut, lanjut dia, pihak keluarga pelaku menyampaikan berkeberatan kepada pihak kepolisian untuk dilakukan autopsi terhadap yang diduga pelaku IS tersebut.
“Keluarga pelaku menolak dilakukan autopsi terhadap pelaku IS dan pihak keluarga tidak akan menuntut proses hukum atas terjadinya kejadian yang menimpa IS,” pungkasnya.(*)