
Koordinasi dilakukan dengan RSUD Depati Bahrin, Dinas Sosial Kabupaten Bangka, Paguyuban Masyarakat Sunda di Bangka, serta warga sekitar tempat tinggal Ayu di perantauan. Mengingat hari Sabtu merupakan hari libur, komunikasi sempat terkendala, namun akhirnya terselesaikan pada tengah malam.
Pada Minggu, 9 Maret 2025, pukul 04.00 WIB, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial Dinsos P3A Purwakarta, Dindin Ibrahim Mulyana, melaporkan perkembangan kepada Kepala Dinas Sosial P3A, yang kemudian meneruskan laporan kepada Sekretaris Daerah Purwakarta, H. Noorman Nugraha. Pihaknya segera mengambil tindakan agar jenazah Ayu dan putrinya dapat dipulangkan ke Purwakarta.
Senin, 11 Maret 2025, pukul 08.20 WIB, jenazah Ayu beserta putrinya mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Banten. Mereka didampingi oleh relawan sosial Bangka, Arum Widyawati. Pukul 10.30 WIB, jenazah akhirnya tiba di kampung halaman dan disambut dengan isak tangis oleh keluarga, tetangga, serta perwakilan pemerintah daerah.
Ibu Icah, dalam kondisi penuh haru, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Daerah Purwakarta, terutama Dinas Sosial P3A yang telah membantu proses pemulangan jenazah putrinya.
“Kalau harus membawa pulang sendiri, saya tidak sanggup karena biayanya sangat besar. Terima kasih kepada semua pihak di Kabupaten Bangka yang telah membantu Ayu dan cucu saya selama ini. Semoga amal baiknya diterima oleh Allah,” ujar Ibu Icah dengan suara bergetar.