
“Ayah hanya hadir ketika bayar SPP, uang saku, uang kos, di luar itu tidak ada,” ujar Wihaji, dikutip dari Detikcom.
Padahal, anak-anak yang kehilangan peran aktif ayah cenderung lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental, kesulitan sosial, dan hambatan dalam membangun hubungan yang sehat.
Menurut Wihaji, kehadiran ayah sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosional, kognitif, dan sosial anak.
Sebagai bentuk komitmen pemerintah, BKKBN meluncurkan program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI). Gerakan ini ditujukan untuk mendorong keterlibatan ayah dan calon ayah dalam pengasuhan anak dan pendampingan remaja.