Dibalik Tangis dan Tali Ikatan: Kisah Habibi Mengetuk Pintu Langit

Setelah menampung informasi dari orang tua Habibi, Aa Komara menyimpulkan dugaan sementara, perilaku tak wajar Habibi bersumber dari tertanamnya selang di tubuhnya yang berpotensi mengganggu sistem saraf.

“Apapun alasannya, solusi terbaik untuk Habibi adalah diteruskan pengobatannya, semoga ada langkah dan jalan keluar yang ISTIMEWA dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta dan semoga mendapat Atensi pula dari Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi,” harap Aa Komara.

“Semoga dipermudah dan dilancarkan segala sesuatunya dan semoga para pemimpin senantiasa dilimpahkan kesehatan serta kekuatan lahir bathin agar dapat menuntaskan beragam dinamika persoalan kerakyatan, termasuk dalam hal ini mencarikan solusi terbaik untuk Habibi. Kami haturkan Terima Kasih dan semoga lekas ditindaklanjuti,” tambah Aa Komara.

Baca Juga:  Ramadhan Usai, BELPUR dan DKP Laksanakan 'Serangan Takbiran'

Di akhir kunjungan, Bela Purwakarta menyerahkan Bingkisan Lebaran kepada orang tua Habibi sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas.

Kini, kisah Habibi telah mengetuk banyak hati. Semoga juga mengetuk pintu-pintu kebijakan dan kepedulian, agar sang bocah yang terpenjara dalam tubuh kecilnya itu mendapat harapan dan kehidupan yang lebih layak.

Karena di balik stigma ‘monster kecil’, ada jiwa polos yang sangat ingin sembuh dan bermain seperti anak-anak lainnya.(*)