Turut hadir pula sejumlah figur penting Purwakarta, seperti Ayi Kurnia Iskandar (budayawan), Ade Alit Eldiana (Ketua Forum Bela Negara/FBN RI Purwakarta), Dede Mulyadi (Pengurus Federasi Buruh Migran Sarbumusi BUMINU Jabar), Dani Regiana (tokoh pemuda Maniis), Hadi Albulaqi (Ketua Komite Ekraf dan Inovasi Purwakarta), Hasan Sidik (Dulur Rahayu), Denhas Mubarok (Ketua DPD AMPI Purwakarta), Bang Haji Ikhsan (tokoh pemuda Wanayasa), serta Delon Dedi Kurniadi (tokoh pemuda Darangdan).
Menariknya, acara ini juga mendapat apresiasi khusus dari Aa Komara, Founder Bani Adam Chapter Purwakarta (BACP), yang menekankan pentingnya forum seperti ini dalam memperkuat peran rakyat sebagai pemilik kedaulatan.
“Diskusi publik harus terus tumbuh di Purwakarta sebagai cerminan bahwa rakyat adalah pemilik kedaulatan. Republik ini milik rakyat, bukan hanya elite. Tapi yang lebih penting, diskusi tidak boleh berhenti di ruang wacana. Harus berdampak pada realita, harus melahirkan solusi yang aplikatif,” tegas Aa Komara.
Ia juga menambahkan bahwa kombinasi antara intelektualitas dan nurani dalam setiap diskusi adalah kunci untuk melahirkan solusi yang komprehensif bagi persoalan-persoalan nyata di tengah masyarakat.
Gelaran KOPINALAR menjadi bukti bahwa ruang-ruang dialog di Purwakarta tidak pernah mati. Justru semakin hidup dan berkembang sebagai bagian dari demokrasi yang sehat dan partisipatif. Masyarakat tidak hanya diajak bicara, tetapi juga didorong untuk berpikir dan bertindak bagi masa depan Purwakarta yang lebih baik. (*)