Domyak: Gema Tradisi Purwakarta yang Hampir Terlupa, Ini Pesan Aa Komara

Domyak, kesenian khas Purwakarta yang telah jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Foto: dok. Yosi Agustiawan

Nama tersebut merupakan akronim dari “Ari Dur Ari Rampayak”, yang mengandung makna, saat bunyi dur dari bedug terdengar, penari segera menari. Bunyi dan gerak menyatu dalam harmoni sakral.

Kabar menggembirakan datang dari pemerintah pusat. Kesenian Domyak Purwakarta kini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia, sebuah pengakuan yang menunjukkan betapa bernilainya warisan budaya ini bagi bangsa.

Namun di balik pengakuan itu, Domyak masih membutuhkan perhatian serius untuk bertahan hidup di tengah modernitas yang kian menggempur.

Baca Juga:  Penampakan Jembatan Cibayongbong Purwakarta yang Telan Anggaran Rp8,9 Miliar

Aa Komara, founder Bela Purwakarta, menyampaikan bahwa kesenian Domyak harus dilestarikan dan ber-regenerasi.

Menurutnya, anak-anak muda harus menjadi pelaku seni, bukan hanya penonton. Untuk menjaga kelestariannya, para pelaku Domyak juga harus mendapatkan penghidupan yang layak.