Dunia Berjuang Hadapi Pemanasan Global, China dan Amerika Malah Ambisi Lain?

Ilustrasi cerobong asap. (DW)

Sekjen PBB Antonio Guterres menyambut baik pakta AS-Cina. “Menangani krisis iklim membutuhkan kolaborasi dan solidaritas internasional, dan ini merupakan langkah penting ke arah yang benar,” katanya di Twitter.

Para negosiator berada di Glasgow untuk mencari tahu bagaimana mempertahankan batas derajat Perjanjian Paris, karena negara-negara di seluruh dunia dihantam oleh banjir, kekeringan, dan badai yang semakin parah terkait dengan kenaikan suhu.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan sebelumnya bahwa negara-negara di dunia “tidak memiliki alasan” untuk gagal.

Baca Juga:  Sarinah Projo Purwakarta Berbagi Sembako Kepada Masyarakat di Bulan Ramadhan

Terdapat rilis draf teks “keputusan”, yang merupakan indikasi nyata pertama negara-negara yang terlibat dalam COP26.

Teks yang dapat berubah selama debat tingkat menteri tersebut menyerukan negara-negara untuk “meninjau kembali dan memperkuat” rencana dekarbonisasi mereka pada tahun depan, alih-alih 2025 seperti yang disepakati sebelumnya.

Kesepakatan Paris berisi mekanisme yang mengharuskan negara-negara memperbarui rencana emisi setiap lima tahun.