
“Pelanggan sekarang mencari produk lewat HP. Promosi digital itu hemat biaya, mudah, dan mampu memperluas jangkauan hingga global. Kalau UMKM desa mau naik kelas, kuncinya adalah go digital,” paparnya.
Beliau juga memberikan panduan praktis yang bisa langsung diterapkan, mulai dari penggunaan WhatsApp Bisnis, teknik foto produk sederhana tetapi menarik, hingga strategi promosi di media sosial.
“Yang penting jangan spam. Posting rutin, komunikatif, dan selalu ramah saat membalas pelanggan. Itu membuat usaha kecil tetap dipercaya dan dipilih,” tambahnya.
Selain fokus pada digitalisasi, Dr. Eti turut menyoroti pentingnya inovasi berbasis potensi lokal, seperti pengembangan produk beras organik, kerajinan keramik, kuliner khas, serta pemanfaatan lingkungan melalui pengelolaan maggot, kompos, dan bank sampah digital.
“Inovasi itu bukan hanya soal produk, tetapi juga cara mengelola usaha. Dengan pemasaran digital dan kolaborasi, desa bisa mandiri secara ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” jelasnya.