
Selain menjadi ajang pelestarian sejarah, kegiatan ini juga berdampak positif pada ekonomi lokal, termasuk peningkatan pendapatan pelaku usaha kecil seperti penjual sate maranggi dan pedagang cinderamata.
Kegiatan EKSOTIK PURWAKARTA ini dipandu oleh Aa Komara, aktivis kesejarahan sejak era reformasi, didampingi oleh Naurid Muhammad Rifai Ilyasa, Sejarawan Purwakarta, Heri Kusnandar, Purwakarta TV dan Uncle Iman TV.
Aa Komara menjelaskan bahwa kedekatannya dengan JAPAS terjalin atas rekomendasi dari Keluarga Besar Dalem Sholawat di Bogor.
Menurutnya, ikatan sejarah antara Purwakarta dan Bogor begitu dalam. Dalem Sholawat, sebagai pendiri Purwakarta, adalah tokoh asal Bogor yang kemudian menjadi Bupati Bogor pada 1849.
“Ketokohan Dalem Sholawat, meski figurnya sudah tidak ada namun masih memberikan dampak manfaat bagi warga Purwakarta saat ini, terbukti dengan hadirnya rombongan JAPAS yang berpusat di Bogor dengan membawa peserta dari lintas kota dan provinsi ini, turut membawa dampak ekonomi di sela kunjungan ke lokasi bersejarah. Pelaku jasa kuliner seperti penjual sate maranggi di sekitar rute yang dituju dan Produk Usaha Rakyat yang terkumpul di Galeri Menong turut mendapat berkah,” ungkap Aa Komara.
Sebagai usulan strategis, Aa Komara mendorong Pemkab Purwakarta menjalin kerjasama dengan Pemkot dan Pemkab Bogor melalui peluncuran KARTU BERSAMA DIGITAL, yang memungkinkan warga saling mendapat potongan harga di destinasi wisata dan outlet UMKM lintas kota.