
Padahal, Sanim mengaku, dalam satu minggu biasanya kirim benih ikan nila maupun emas dua sampai tiga kali dan memperoleh keuntungan dari hasil penjualan tersebut.
“Satu kali kirim 4 sampai 5 kwintal dengan harga jual bibit ikan nila Rp24. 000 dan emas Rp28.000 per kilogram. Tapi keuntungan hasil penjualan itu sekarang tidak ada,” keluh Sanim
Dia mengaku memilih berhenti sementara kirim benih ikan karena khawatir kembali terjebak eceng gondok di tengah Waduk Jatiluhur yang pernah dialami sebelumnya.
Saat terjebak, kata Sanim, selain bibit ikan mati juga harus rela berjam-jam di atas perahu menunggu pertolongan, karena sulit keluar dari serbuan eceng gondok yang tebal itu.
“Saya sampai bermalam di atas perahu, untungnya diselamatkan teman. Jadi saya memilih untuk tidak kirim bibit ke KJA Jatiluhur untuk meminimalisasi angka kerugian, sementara saya kirim bibit ikan hanya ke KJA Cirata saja,” tutur warga asal Kecamatan Plered itu.