
Lebih lanjut, Cea menjelaskan bahwa mural yang dibuat tidak hanya menonjolkan keindahan visual, tetapi juga menyampaikan pesan moral tentang anti-bullying, toleransi, dan kepedulian sosial.
Ia berharap seni mural bisa menjadi sarana penyampaian pesan positif yang menyentuh hati masyarakat.
“Bullying itu bukan hanya soal fisik, tapi juga soal bagaimana kita memandang orang lain. Penting bagi kita untuk belajar menghargai, memahami perbedaan, dan bertoleransi di mana pun kita berada,” tambahnya.
Proses pengerjaan mural ini dijadwalkan berlangsung selama satu minggu, mulai dari tahap pembuatan sketsa, pewarnaan dasar, hingga detail dan tahap finishing.