
“Saya baru menyadari bahwa harga jual produk saya selama ini terlalu rendah. Sekarang saya lebih memahami cara menghitung biaya produksi dengan benar,” tuturnya.
Ke depan, para pendamping sosial berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin dengan cakupan materi yang lebih luas, termasuk strategi pemasaran digital dan pengelolaan keuangan usaha.
“Kami berharap FDS Dynamix dapat menjadi pemicu tumbuhnya UMKM mandiri dari kalangan KPM. Ketika mereka naik kelas, dampaknya akan langsung terasa pada peningkatan kesejahteraan keluarga,” tambah Anshar.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata kolaborasi antara program sosial pemerintah dan upaya pemberdayaan ekonomi lokal, yang diharapkan mampu mendorong kemandirian masyarakat hingga ke tingkat desa. (red)







