
Ia menuturkan, selama ini hanya bisa memperbaiki bagian-bagian rumah yang rusak dengan bahan seadanya.
“Kalau ada rezeki lebih, paling ganti papan yang sudah lapuk. Tapi karena penghasilan tidak menentu, ya dibiarkan saja dulu,” tambahnya.
Hal senada disampaikan sang istri, Jaah (60). Ia mengaku sering merasa khawatir ketika malam hujan deras tiba.
“Kalau angin kencang, saya takut gentengnya jatuh. Kami cuma bisa berdoa semoga rumah ini kuat menahan hujan,” ucapnya pelan.







