Ekobrik adalah metode pengelolaan sampah plastik dengan cara memasukkan limbah plastik bersih ke dalam botol bekas hingga padat. Botol-botol tersebut kemudian dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan alternatif, seperti kursi, meja, atau furnitur ramah lingkungan lainnya.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya menargetkan lima botol ekobrik per kelas, tahun ini setiap siswa diminta membuat satu botol secara individu. Hasilnya, terjadi lonjakan signifikan dalam jumlah ekobrik yang diproduksi.
“Produksi tahun ini meningkat drastis. Kami berhasil membuat banyak kursi dari hasil ekobrik tersebut. Ini menunjukkan tingginya antusiasme siswa serta dukungan yang luar biasa dari para orang tua,” tambah Patoni.
Ia menjelaskan bahwa sebagian besar proses pembuatan ekobrik dilakukan di rumah masing-masing siswa, dengan memanfaatkan sampah plastik dari lingkungan sekitar. Hal ini sekaligus menumbuhkan kesadaran keluarga terhadap pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga.