
“Saat ini pemerintah cenderung menonjolkan data positif, tapi mengabaikan indikator penting lain yang menunjukkan fakta sebaliknya,” ujar Media.
Ia menyoroti kontras mencolok antara data BPS dengan temuan Bank Dunia. Menurut laporan terbaru Bank Dunia, sebanyak 68,2 persen penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan internasional setara 194,4 juta jiwa.
Bandingkan dengan data BPS yang mencatat angka kemiskinan nasional hanya 8,57 persen atau sekitar 24,06 juta orang.
“Memang metode pengukuran berbeda. Tapi jika disparitasnya sampai delapan kali lipat, ini menunjukkan ada masalah mendasar dalam cara kita memaknai kemiskinan,” jelas Media.