
Jika masih belum cukup juga disebar di hotel hotel yang dekat dengan Provinsi Jawa Barat atau se Wilayah Nusantara.
Yang akan menjadi kekhawatiran dari para pengungsi adalah keamanan Harta Benda nya, untuk itu Negara perlu membuat lokasi penampungan harta benda para pengungsi ini di lokasi yang aman disertai inventarisasi yang tersistem dengan baik, hingga warga yang dievakuasi di hotel hotel bisa memantau keberadaan harta benda mereka melalui aplikasi yang bisa diakses oleh perangkat gadget atau fasilitas lainnya yang terkoneksi dengan internet atau secara berkala / bergiliran dengan fasilitas transportasi yang disediakan BNPB / BPBD, warga pengungsi bisa mengontrol ke lokasi khusus penampungan harta benda pengungsi yang dikelola oleh negara tersebut.
Sementara untuk keperluan konsumsi atau kebutuhan hidup para pengungsi di Hotel, bantuan dapat bersumber dari masyarakat yang selama ini mengirimkan donasi secara bergelombang.
Jika sebelumnya masyarakat mengirimkan donasi ke camp-camp pengungsi yang berada di wilayah titik bencana, yang notabene beresiko juga bagi para donatur / distributor bantuan manakala pada saat mengirim bantuan kembali terjadi bencana gempa yang tidak bisa diduga waktunya.
Situasi seperti demikian membuka potensi bertambahnya daftar korban dan daftar kesengsaraan yang seolah tiada ujungnya.
Di masa depan, masyarakat mendistribusikan bantuan bagi warga pengungsi yang ditampung di hotel hotel yang telah dipastikan berada di zona yang steril dari potensi bencana.
Bantuan logistik dari masyarakat tetap dibutuhkan untuk mengurangi beban pihak hotel yang sudah membantu menggratiskan sebagian kamarnya untuk menampung warga pengungsi.
Komposisinya kira kira jika satu hotel memiliki 100 kamar , 5 hingga 10 kamar dialokasikan untuk warga pengungsi.