
Simbol sebagai Kontruksi Sosial: Dari Nasionalisme ke Budaya Populer
Dalam perspektif sosiologi simbolik dan teori representasi budaya (Hall, 1997), simbol tidak pernah netral. Ia merupakan produk sosial yang sarat dengan makna, relasi kuasa, dan artikulasi identitas.
Bendera Merah Putih, misalnya, mengandung nilai-nilai luhur seperti keberanian, pengorbanan, dan kesatuan. Ia merupakan hasil konstruksi historis bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Di sisi lain, bendera One Piece dengan lambang tengkorak dan topi jerami adalah representasi dari narasi fiktif, namun resonansinya dalam imajinasi kolektif generasi muda sangat kuat.
Ia mewakili perlawanan terhadap dominasi, solidaritas kelompok, dan pencarian kebebasan dalam struktur sosial yang hierarkis dan korup. Simbol ini hadir bukan dalam ruang kosong, tetapi dalam ruang sosial yang sedang mengalami transformasi digital dan krisis identitas nasional.