Pemerintah perlu memperbaiki infrastruktur pejalan kaki dengan membangun trotoar yang aman, nyaman, dan bebas dari hambatan seperti pedagang atau kendaraan parkir liar.
Peningkatan penerangan jalan dan keamanan publik juga harus menjadi prioritas agar masyarakat merasa lebih aman saat berjalan kaki.
Selain itu, perluasan akses transportasi umum yang lebih terintegrasi dan mudah dijangkau akan membantu mengurangi ketergantungan masyarakat pada kendaraan pribadi.
Dengan kombinasi kebijakan yang tepat dan strategi komunikasi publik yang efektif, budaya berjalan kaki di Indonesia bisa mulai ditanamkan dan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.
Rendahnya budaya berjalan kaki di Indonesia bukan hanya disebabkan oleh kebiasaan masyarakat, tetapi juga oleh infrastruktur yang kurang mendukung, faktor sosial seperti catcalling, serta minimnya kampanye edukasi yang mendorong kebiasaan ini.
Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara pemerintah, media, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi pejalan kaki.
Dengan strategi komunikasi yang efektif dan perbaikan fasilitas yang berkelanjutan, berjalan kaki dapat kembali menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, sebagaimana yang telah terjadi di banyak negara maju. (*)
Penulis: Jinanti Audiza (Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB University)