
Kehidupan yang sejahtera dirasakan oleh umat Islam, bahkan yang bukan Islampun ikut merasakannya. Generasinya menjadi generasi terkemuka sepanjang sejarah.
Mereka mampu menyebarluaskan Islam ke seluruh penjuru dunia, bukan hanya sebagai agama tapi sebagai ideologi yang sempurna. Rahmatan lil ‘alamin benar-benar dirasakan oleh manusia. Bahkan hewan dan tumbuhanpun turut merasakannya.
Setelah runtuhnya Daulah Islam masa Utsmani, kemuliaan umat Islam tak tampak lagi. Umat terbaik ini sedang tertidur pulas. Dininabobokkan oleh hawa nafsu duniawi.
Aturan Allah mulai ditinggalkan. Padahal Allah telah berfirman dalam Surat Taha ayat 124 yang berarti, “Dan barang siapa berpaling dari peringatanKu, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta”.
Kemuliaan umat terletak pada persatuannya, bukan pada perpecahannya. Perpecahan umat Islam hanya membawa petaka bagi umat Islam. Ibarat pepatah mengatakan, “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”.







