Kampung Tajur Purwakarta Kini Jadi Destinasi Wisata Edukasi dan Kearifan Lokal

Suasana Kampung Tajur Purwakarta. (Foto: Dok. Desa Pasanggrahan)

Di Kampung Tajur, sambung dia, pengujung dapat berekowisata dengan aktivitas warga sekitar mulai dari bertani, beternak, bercocok tanam hingga melakukan pembuatan kuliner seperti membuat gula aren membuat wajit dan sejumlah kerajinan tangan lainnya.

“Keunggulan di sini, pengunjung dapat mengikuti aktivias pemilik rumah atau warga sekitar, yang mau ke sawah, ke kebun, mau bikin masakan atau kerajinan kami siapkan,” tutur pria yang dikenal murah senyum itu..

Masih kata Adam, dalam satu bulannya selalu ada pengunjung yang datang untuk berwisata baik dari komunitas yang memanfaaatkan keindahan alam untuk berswafoto maupun untuk menikmatinya, ada pula dari kalangan pelajar untuk melakukan observasi pendidikan.

Baca Juga:  Jembatan Ciherang Amblas, Jalur Penghubung Dua Desa di Purwakarta Terputus

“Alhamdulillah, sejak dijadikannya kampung ini desa wisata, perekonomian di kampung sini meningkat, mulai dari penghasilan penginapan, dari menyediakan makan dan dari paket ekowisata. Yang paling banyak itu dari kalangan pelajar yang melakukan observasi pendidikan”, tuturnya.

Adam merinci, untuk satu malam penginapan di rumah panggung, warga memasang tarif mulai dari Rp. 300 Ribu hingga Rp.500 Ribu perumah, satu rumah dapat di isi oleh 8 orang. Harga itu belum termasuk biaya makan.

“Jika anda yang berkeinginan datang ke lokasi ini sangat mudah, dari arah Bandung maupun Jakarta dapat keluar di Gerbang Tol Jatiluhur di Ruas Jalan Tol Cipularang dan mengambil arah ke Wilayah Wanayasa. Dari persimpangan wayanayasa terus lurus mengikuti jalan. Sampai pada perempatan Desa Pasanggrahan, detikers akan menemukan papan arah menuju wisata kampung Tajur,” tutur Adam.(*)

Baca Juga:  Satgas Covid-19 Purwakarta Imbau Masyarakat Agar Waspada Varian Baru Omicron