
“Lagi kosong minyak goreng curah hari ini, stok habis. Ini sekitar tiga hari kekurangan stok karena kebutuhan (permintaan) banyak,” tutur Wahyu, saat ditemui di Pasar Rebo Purwakarta, pada Rabu (23/3/2022).
Ia menduga, permintaan yang tinggi pada minyak goreng curah terjadi seiring dengan tingginya harga minyak goreng kemasan usai tidak lagi diberlakukannya harga eceran tertinggi (HET). Harga minyak curah yang dijualnya seharga Rp14 ribu per liter, sementara diketahui harga minyak goreng kemasan di angka sekitar Rp24 ribu per liter.
“Orang pada beralih dari kemasan ke curah. Jadi lebih cepat habis. Tapi entah kurang minyak atau kebutuhan orang jadi makin banyak,” ucap Wahyu.
Sulitnya mendapatkan minyak goreng kemasan di pasar tradisional dikeluhkan para pembeli. Seperti yang dikatakan Ida (42). Selain sulit didapat, menurutnya harga minyak goreng kemasan juga mencekik.
“Harapannya harganya stabil sebelum puasa. Jika tidak, kami rakyat jelata sedih. Sekarang harganya Rp 24 hingga Rp. 25 ribu per liter. Di toko barangnya juga tidak ada, harganya naik semua,” keluhnya.
Selain minyak goreng, Ida menyebut, kenaikan harga juga terjadi pada beberapa komiditas seperti cabai, bawang, terigu, gula merah dan gula putih.
“Gak harga minyak goreng aja yang naik, tapi harga sembako lainnya pun ikut naik. Jadi kami berharap sebagai rakyat kecil meminta pemerintah agar segera menstabilkan harga, terlebih saat ini menjelang bulan ramadhan,” harap Ida.(Gin)