
Keberhasilannya akan uji lab membuahkan hasil, kini inovasi kuliner khas Purwakarta yang dikalengkan itu sudah tembus ke pasar Eropa, Turki, Arab Saudi dan tentunya di wilayah Asia.
Dalam satu kali produksi, dirinya mampu membuat 600 kaleng sate Maranggi dengan 200 kilogram daging berkualitas di campur bahan daging lainnya sebagai penggurih, stok itu bisa habis dalam 1-2 bulan.
Diketahui, untuk satu kaleng sate Maranggi kaleng ini dibanderol Rp 45 ribu yang mampu bertahan atau awet selama satu tahun.
“Ini expire dalam satu tahunya , sebetulnya bisa untuk dua tahun cuma di label oleh BPOM hanya boleh dicantumkan satu tahun, tapi sebetulnya bisa sampai dua tahun,” tutur Lina.
Ia menyebut, cara membuat sama dengan membuat sate pada umumnya, daging di potong dan dicampur dengan bumbu sate.