
Ia menyebutkan, dunia pendidikan harus mempersiapkan para peserta didik yang memiliki kemampuan kompetensi abad 21 yang disebut dengan 4C, yakni critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), creativity (kreativitas), communication skills (kemampuan berkomunikasi), dan ability to work follaboratively (kemampuan untuk bekerja sama). Bupati mengatakan kalau perubahan-perubahan saat ini semakin terasa, termasuk pada dunia pendidikan.
Saat ini, guru menghadapi tantangan yang jauh lebih besar dari era sebelumnya. Guru menghadapi peserta didik yang jauh lebih beragam, materi pelajaran yang lebih kompleks dan sulit, standar proses pembelajaran dan juga tuntutan capaian kemampuan berfikir siswa yang lebih tinggi.
Untuk itu, dibutuhkan guru yang mampu bersaing bukan lagi kepandaian, tetapi kreativitas dan kecerdasan bertindak.
Menurut bupati, kaitan dengan fokus pembangunan pada tahun 2022 ialah optimalisasi kualitas mutu pendidikan dengan mengedepankan inovasi pembelajaran baik daring maupun hybrid learning, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan yang layak sesuai standar pelayanan yang ditetapkan, pengembangan kapasitas tenaga pendidik melalui bimbingan teknis serta pendidikan dan pelatihan baik secara daring atau tatap muka.
“Saat ini jumlah guru jenjang SD berdasarkan status kepegawaian sebanyak 2758 orang PNS dan 1864 orang non PNS dari jumlah tersebut, 2532 orang sudah tersertifikasi dan mendapatkan tunjangan profesi,” katanya.***