
“Praktikum bisa tetap dilakukan dengan penerapan prokes yang ketat di setiap sekolah dan memperhatikan Jarak,” ucapnya.
Ia menambahkan, untuk jumlah peserta dan izin dari Satgas Covid setempat serta memaksimalkan program praktikum kreatif yang dilakukan di setiap sekolah dengan jumlah maksimal peserta praktek 20 persen dalam satu ruangan.
“Praktikum ini bisa saja dengan cara shift sehingga dalam satu kesempatan hanya diikuti beberapa siswa. Lalu siswa lain bergantian untuk melakukan praktikum. Para siswa dan guru harus tetap jaga jarak dan memakai masker saat praktikum,” jelas Gilang.
Dijelaskannya, praktikum merupakan salah satu kelebihan dan keharusan bagi siswa SMK sehingga bisa diperbolehkan. Namun tetap saja sekolah harus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 daerah dan mematuhi protokol kesehatan.
“Di SMK selain teori, juga harus diiringi praktek untuk meningkatkan skill atau keahlian karena orientasinya adalah dunia kerja. Di masa pandemi praktek menjadi kendala dan sangat tidak efektif bila dilakukan secara daring,” tutur Gilang.