
Menurutnya, AHS merupakan penyakit menular yang berbahaya bagi populasi kuda dan berpotensi menimbulkan kerugian bagi pemilik maupun masyarakat.
“Pengambilan sampel ini dilakukan untuk pemeriksaan laboratorium. Jika ditemukan indikasi penyakit, langkah cepat penanganan dapat segera diambil sehingga penyebaran bisa dicegah,” jelas Wini, Rabu (20/8/2025).
Selain pengambilan sampel, tim juga memberikan penyuluhan kepada pemilik kuda mengenai pentingnya menjaga sanitasi kandang, pemberian pakan sehat, serta pemantauan kesehatan secara rutin.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan hewan peliharaan mereka.
Sampel darah dan nasal swab yang dikumpulkan akan dikirim ke Balai Veteriner Subang untuk dilakukan analisis lebih lanjut.